Proyek Air Bersih Ohoinangan Dipasang Penghalang Sasi, Begini Penjelasan Kabid Perlindungan Jaminan Sosial Malra

Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial Yudi Usman Notanubun, S.E saat ditemui wartawan diruang kerjanya Kamis, (13/2/2025). (Sumber: harianmaluku.com).
Langgur, harianmaluku.com - Program Air bersih yang dilaksanakan Kementerian Sosial di Desa Ohoinangan Kecamatan Kei Besar telah memasuki tahap pengeboran.

Namun sampai dan saat ini, tidak ada hal ketidakpuasan dari Mahmud Rusbal selaku Raja Mer Ohoinean yang mengkomlein tanpa punya dasar untuk mencegah kelanjutan pembangunan Air Bersih untuk dibangun Ohoi tersebut.

"Sehingga, sebagai Kepala Bidang saya telah melakukan komunikasi ke Kementerian Sosial untuk kiranya ada alternatif lain yang akan diambil oleh Pemerintah Ohoi bersama Popmas kaitannya dengan kelanjutan penyelesaian pembangunan Air Bersih itu sendiri," kata Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial Yudi Usman Notanubun, S.E saat ditemui wartawan diruang kerjanya Kamis, (13/2/2025).

Yudi menjelaskan bahwasanya Popmas dan Pemerintah Ohoi yang dalam hal ini Sekretaris telah hadir bersama di Dinas Sosial bersama dirinya selalu Kepala Bidang dan telah menyampaikan bahwa alternatif untuk tidak menimbulkan konflik yakni memindahkan tempat air bersih tersebut ke tempat yang lebih aman.

"Dari sisi kemauan atau berfikir bersama dari Pemerintah Ohoi, Sekretaris dengan Popmas yang disampaikan kepada kami dan insyaallah dalam jam waktu dekat kami akan melakukan komunikasi dengan pihak pengeboran untuk melakukan survei terhadap lokasi baru yang akan dilakukan pengeboran," ungkapnya.

Ia menerangkan, pembangunan air bersih ini yang pertama dalam rangka penyediaan air bersih lokasi rumah mesin di Ohoinangan itu pada waktu bulan Juli pada saat kunjungan ibu Menteri Sosial RI Tri Rismaharini di Kei Besar.

"Untuk kelanjutan pembangunan pengeboran itu mulai dilaksanakan itu pada tahun 2025 ini," sambungnya.

Dikatakan memang ada permasalahan sasi yang dipasang oleh Mahmud Rusbal selaku Raja Mer Ohoinean lalu dilakukan klarifikasi oleh Pemerintah Ohoi dalam hal ini Sekretaris dan Ketua Popmas terkait dengan apa yang disampaikan atau alasan yang disampaikan oleh Raja Mahmud bahwa Ketua, Sekretaris, Bendahara itu adalah keluarganya Sekretaris.

"Lalu sudah disampaikan juga oleh pak Sekretaris ke pak Kadis bahwa soal ini adalah soal administrasi, asalkan kembali ke kampung untuk duduk bersama menyelesaikan untuk tidak menggangu kelanjutan program air bersih, karena air bersih sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang ada di Ohoinangan," tegasnya.

Notanubun mengaku, pada saat itu ada undangan dari Raja Ohoinangan (Raja Mer Ohoinean red) dalam agenda penyelesaian sasi pada proyek air bersih tersebut. Tetapi, kehadiran Kepala Dinas dan dirinya selaku Kepala Bidang teknis bersama dengan pihak vendor dan muspika dan masyarakat di Ohoinangan itu tidak sesuai dengan agenda surat yang disampaikan oleh Raja kepada pihaknya.

"Point surat raja kepada kami adalah untuk penyelesaian sasi di lokasi air bersih, tetapi di materinya lain sehingga terjadi keributan lalu kemudian mensiasati bagaimana permintaan pak Kadis saja untuk katong mengunjungi saja lokasi air bersih lalu naik untuk difoto. Tetapi sasi itu sudah dikeluarkan oleh ibu kepala sekolah karena menurut mereka pemasangan sasi tidak sesuai dengan prosedur adat yang sebenarnya, itu internal mereka diluar daripada kami dinas sosial," jelas Notanubun.

"Jadi pada saat kami naik diatas itu memang sasinya sudah tidak ada lagi (tidak tertancap red) baik itu ditempat sumur bor maupun air bersih," tambahnya.

Alhasil, solusi yang diambil adalah dengan memindahkan lokasi yang semula bermasalah dengan mencari lokasi baru yang aman.

"Iya, memang sudah menjadi sebuah kesepakatan dari Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Sekretaris Ohoi mewakili Pemerintah Ohoi untuk alternatifnya itu dipindahkan lokasi dan sudah dibicarakan lokasi, tinggal dilakukan survei oleh tukang bor dan dilakukan geolistrik dalam rangka mencari titik sumber air dan akan dilaksanakan dalam jangka waktu sehari dua," ucap Yudi.

Disinggung terkait total anggaran pembangunan air bersih Desa Ohoinangan, Notanubun mengakui kalau total anggaran dari Kementrian Sosial untuk mendukung program tersebut itu senilai Rp.1,80 Milyar. Mekanisme pencariannya itu akan melalui rekomendasi dari Kementrian Sosial dan langsung ditransfer dari rekening Popmas ke vendor.

"Jadi, tidak ada uang tunai yang kemudian ditarik oleh semena-mena oleh Ketua, Sekretaris kelompok itu. Karena ini program kementrian sosial yang sudah domainnya Kementrian Sosial. Kalau kita Dinas Sosial hanya mendukung komunikasi agar kelancaran program ini bisa berjalan," sebutnya.

Dirinya berharap untuk air bersih di Ohoinangan itu kiranya mendapat partisipasi baik dari masyarakat maupun pemangku adat dan pemerintah Ohoi disitu untuk menjawab kelangkaan air bersih bagi masyarakat yang ada di Ohoi Ohoinangan khususnya.

"Untuk kiranya bisa juga melancarkan program Kementerian Sosial dalam rangka menjawab kebutuhan permintaan masyarakat yang ada di Kabupaten Maluku Tenggara pada Kementerian Sosial karena ini kesempatan baik bagi kita yang ada di Kabupaten Maluku Tenggara," pungkasnya.

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama
SPONSOR