Berdasarkan sejumlah data yang diperoleh Harian Maluku, menyebutkan bahwa kronologis kejadian tersebut bermula sekitar pukul 19:30 WIT, bertempat di kediaman saudara M. K.
Diketahui, rumah saudara M. K sedang diadakan syukuran ulang tahun yang dipimpin oleh Pastor Cruce, MSC yang dihadiri oleh sejumlah keluarga dan kerabat. Usai ibadah syukur, dilanjutkan dengan makan malam bersama dimana, basudara sementara mencicipi hidangan yang disiapkan oleh keluarga.
Kemudian, sekitar pukul 20:30 WIT, tiba-tiba muncul saudara F.H yang datang membuat ribut di rumah saudara bapak M. K. Pada saat itu juga, saudara Bapak E. F melerai dan menghalau saudara F. H untuk kembali kerumahnya.
Setelah beberapa saat kemudian, terlihat saudara A.H dan saudara F. H kembali ke rumah saudara M K dengan alat tajam sambil mengancam saudara bapak M K dengan kata ancaman bahwa;
"Malam ini beta masuk bapak kau pu rumah" dan pada saat itu juga bapak guru M. K langsung menghindar dan lari berlindung di rumah Seniri Marga Kaanubun.
Dari rilis laporan yang diterima media ini pada Senin, (25/3/2024) menyebutkan bahwa, kejadian keributan tersebut berlanjut sampai terjadi Tindak Pidana pengrusakan di rumah saudara M.K dan terjadi Tindak Pidana Pembunuhan terhadap saudara (korban) A. H dimana saudara A.H ditikam/tombak.
Laporan tersebut menyebutkan, bawasannya diduga yang melakukan penikaman/tombak tersebut adalah saudara O.S.
Terkait dengan insiden ini Kapolsek Kei Besar belum dapat dikonfirmasi dalam memberikan keterangan dari bentrok tersebut.
Hingga kini, situasi Kamtibmas di Desa Waur masih terpantau dalam keadaan aman, baik, dan kondusif.