Rahawarin mengatakan, pembangunan infrastruktur di wilayah itu merupakan kebutuhan mendesak karena akses dari Elat menuju Ngurdu menjadi jalur utama mobilitas masyarakat.
“Itu wilayah saya bersama Pak Ketua DPRD Provinsi Maluku (Benhur G. Watubun). Ruas jalan ini sangat penting sebagai jalur penghubung dua kecamatan di Kei Besar Utara, baik Utara Barat maupun Utara Timur,” ujarnya, Rabu (26/11/2025).
Selain infrastruktur jalan, Rahawarin juga menyoroti penanganan rumah masyarakat korban konflik pada 2023 di Ohoi Ngurdu. Menurut dia, hingga kini sebagian warga masih tinggal di hunian yang tidak layak.
“Memang ada bantuan dari pemerintah kabupaten, tetapi belum memenuhi status layak huni. Di Ngurdu itu kurang lebih sekitar 20 unit rumah yang masih perlu intervensi,” jelasnya.
Fauzan membandingkan kondisi tersebut dengan Desa Kariu di Maluku Tengah yang mendapatkan bantuan pembangunan rumah pascabencana hingga 207 unit. Ia pun meminta pemerintah provinsi memberi perhatian yang sama kepada masyarakat Kei Besar.
Dirinya menegaskan, DPRD siap mengawal pembiayaan program strategis tersebut melalui alokasi anggaran provinsi agar kebutuhan dasar masyarakat di wilayah terpencil dapat terpenuhi.


