Menurut Uskup yang akrab disapa Uskup Inno ini, salah satu tantangan yang dihadapi adalah minimnya publikasi tentang Maluku Tenggara, yang sering kali masih berada di bawah bayang-bayang Kota Tual. “Bupati tadi bilang, perjuangan menaikkan nama Kabupaten atau Kota Langgur ini sangat susah karena di bawah bayang-bayang Tual. Ini menjadi kesempatan bagi kita semua untuk promosi,” ujarnya.
Ia mencontohkan, ketika mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, dalam sebuah acara sempat salah menyebut nama destinasi wisata Ngurbloat sebagai bagian dari Kota Tual.
“Saya langsung kirim ke grup ASN dan bilang, sedangkan Menteri saja salah ucap, apalagi orang lain. Jadi mari kita semua berjuang mempromosikan Kabupaten ini,” tegasnya.
Uskup Inno menegaskan, promosi yang tepat akan berdampak pada peningkatan perhatian dan alokasi anggaran dari pemerintah pusat, yang pada akhirnya akan mendorong kesejahteraan dan kemajuan daerah.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati, Wakil Bupati, pimpinan dan anggota DPRD, Forkopimda, serta seluruh pihak yang telah mendukung LP3KD dalam membina dan mengembangkan kegiatan rohani di Maluku Tenggara. “Saya doakan semua pihak, tidak hanya untuk lembaga ini tetapi juga untuk masa depan Kabupaten ini,” ucapnya.
Pelantikan LP3KD Maluku Tenggara Masa Bakti 2025–2030 ini dihadiri oleh jajaran pemerintah daerah, tokoh agama, dan masyarakat, sebagai bagian dari komitmen bersama dalam pengembangan seni dan budaya Katolik di Bumi Larvul Ngabal.