Mengusung teknologi Pompa Ramah Lingkungan (Porling), Wayame Hydro Bae memanfaatkan energi terbarukan untuk menyalurkan air bersih ke wilayah perbukitan—tanpa menggunakan listrik dan tanpa biaya tambahan. “Kami ingin menjawab dua masalah sekaligus, yakni krisis air bersih dan lemahnya produktivitas ekonomi lokal, terutama di sektor minyak atsiri dan hortikultura,” ujar Ispiani Abbas, Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Senin (14/7/2025).
Dengan hadirnya pompa Porling, masyarakat Desa Wayame tak perlu lagi berjalan kaki selama dua jam untuk mengambil air bersih. Selain itu, produktivitas UMKM dan hasil pertanian meningkat tajam. Produksi minyak atsiri yang sebelumnya stagnan kini berkembang pesat dengan sertifikasi halal dari MUI dan proses pengajuan BPOM yang sedang berjalan. Produk lokal pun mulai menembus pasar modern.
Di sektor pertanian, keberhasilan Wayame Hydro Bae terlihat nyata. Hasil panen tomat meningkat drastis dari 2,5 ton (2021) menjadi 9,5 ton (2024), dengan lonjakan pendapatan petani dari Rp5 juta menjadi Rp29 juta per bulan.
Pertamina melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam program ini, termasuk petani, lansia, perempuan, dan kelompok rentan. “Kami tidak hanya memberikan solusi, tapi juga mendorong partisipasi aktif warga dari tahap perencanaan hingga evaluasi,” tambah Ispiani.
Atas keberhasilan ini, IT Wayame meraih penghargaan Gold dalam kategori Economic Empowerment di ajang Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) 2025. Program Wayame Hydro Bae dinilai sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 6 (akses air bersih dan sanitasi) dan poin 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi).
Penghargaan ini menjadi bukti nyata komitmen Pertamina Patra Niaga dalam menjalankan program CSR berkelanjutan yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya.