Dalam sambutannya, Thaher mengatakan bahwa penanganan stunting menjadi salah satu prioritas utama pemerintahannya bersama Wakil Bupati untuk periode 2025–2030. “Sejak kami dilantik, penanganan stunting telah menjadi fokus utama karena ini menyangkut kualitas generasi kita ke depan,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa kondisi riil di lapangan menunjukkan stunting masih menjadi masalah gizi yang harus ditangani secara serius. Meski demikian, angka stunting di Maluku Tenggara terus mengalami penurunan. Berdasarkan data E-PPGBM per Desember 2024, prevalensi stunting berada pada angka 15,68% dari total 8.005 balita, di mana 1.145 di antaranya masih mengalami stunting. “Kita harus bekerja lebih keras untuk mencapai target penurunan stunting hingga 14% sesuai target nasional,” tegasnya.
Menurut Bupati, upaya percepatan penurunan stunting tidak dapat dilakukan sendiri oleh pemerintah, melainkan memerlukan strategi terpadu dan dukungan lintas sektor. “Ini butuh kolaborasi semua pihak, baik pemerintah, tenaga kesehatan, maupun masyarakat secara langsung,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Thaher menyoroti pentingnya peningkatan pelayanan ibu hamil sebagai salah satu strategi kunci dalam menekan angka stunting. Ia menyebut, kematian ibu dan bayi yang masih terjadi di sejumlah daerah umumnya disebabkan oleh tiga faktor utama, yaitu keterlambatan pengambilan keputusan, keterlambatan mencapai fasilitas rujukan, dan keterlambatan mendapatkan pertolongan medis yang memadai.
“Pelayanan ibu hamil yang optimal akan menurunkan risiko kematian ibu dan bayi. Ini menjadi catatan penting bagi seluruh tenaga kesehatan dan pihak terkait agar lebih sigap dan responsif,” ungkap Thaher di hadapan para peserta.
Gerakan Ibu Hamil Sehat yang dilaksanakan di Maluku Tenggara merupakan bagian dari gerakan nasional yang bertujuan mendorong para ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, mengonsumsi makanan sehat, dan bebas dari anemia. “Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya para ibu hamil, agar menjalani masa kehamilan dengan aman, nyaman, dan selamat,” tutur Bupati.
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat luas terkait pentingnya peran keluarga dalam mendukung kesehatan ibu hamil. Thaher menyebut, dukungan keluarga menjadi faktor penting dalam memastikan ibu hamil mendapatkan nutrisi yang cukup, melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur, dan siap menjalani proses persalinan dengan baik.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Maluku Tenggara menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung upaya penurunan stunting, termasuk jajaran Tim Penggerak PKK, tenaga medis, dan perangkat daerah terkait. “Keberhasilan program ini bergantung pada kebersamaan kita semua. Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai gerakan bersama demi menciptakan generasi Maluku Tenggara yang sehat dan cerdas,” katanya.
Acara pembukaan Gerakan Ibu Hamil Sehat Tahun 2025 di Langgur dihadiri Wakil Bupati Maluku Tenggara, Plt Sekretaris Daerah, PLH Ketua Tim Penggerak PKK beserta jajaran, pimpinan OPD, tenaga kesehatan, dan ratusan peserta dari kalangan ibu hamil serta masyarakat umum.
Dengan mengucapkan “Bismillahirrahmanirrahim”, Bupati M. Thaher Hanubun secara resmi membuka kegiatan tersebut yang kemudian dilanjutkan dengan rangkaian pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan edukasi pola hidup sehat bagi peserta.