Menurut Ispiani, terjadi peningkatan konsumsi BBM dan LPG seiring meningkatnya aktivitas masyarakat menjelang Idul Adha yang bertepatan dengan libur akhir pekan. Peningkatan konsumsi tercatat sebesar 5% untuk BBM jenis Gasoline (Pertalite dan Pertamax Series), 10,1% untuk LPG, serta 2,5% untuk minyak tanah (mitan). Sementara itu, konsumsi BBM jenis Gasoil (Solar dan Dex Series) justru diperkirakan turun 4% karena menurunnya aktivitas logistik selama libur hari raya.
“Untuk BBM jenis Gasoline, ketahanan stok mencapai 59 hari ke depan. Gasoil tersedia untuk 28 hari, LPG hingga 89 hari, dan mitan sekitar 18 hari. Ketersediaan ini akan terus dijaga melalui suplai berkala dari kilang-kilang Pertamina,” jelas Ispiani.
Pertamina Patra Niaga juga telah menyiapkan penambahan pasokan mitan guna mengantisipasi lonjakan kebutuhan di sejumlah wilayah. “Hari raya identik dengan aktivitas memasak, maka sebagai langkah antisipasi kami lakukan penambahan pasokan mitan,” tambahnya.
Selain memastikan kecukupan stok, perusahaan juga menyiagakan personel dan memastikan kehandalan sarana serta fasilitas distribusi agar penyaluran energi kepada masyarakat tetap lancar selama periode Idul Adha.
Pertamina turut mengimbau masyarakat untuk membeli BBM dan LPG sesuai kebutuhan serta tidak melakukan pembelian secara berlebihan. Masyarakat yang mampu secara ekonomi juga diminta untuk tidak menggunakan BBM dan mitan bersubsidi yang ditujukan bagi kelompok masyarakat kurang mampu.
“Jika terjadi gangguan distribusi di lapangan, biasanya hanya bersifat sementara dan segera kami tindak lanjuti. Untuk informasi dan pengaduan, masyarakat dapat menghubungi contact center Pertamina di 135,” pungkas Ispiani.
Sebagai subholding Commercial & Trading dari PT Pertamina (Persero), Pertamina Patra Niaga berkomitmen menyalurkan energi secara merata dan tepat sasaran ke seluruh pelosok Tanah Air, termasuk Papua dan Maluku.